Honda Forza 250 Dapat Penyegaran, Harganya Bisa Beli 5 BeAT Baru

Posted on

Honda Forza 250 Dapat Penyegaran, Harganya Bisa Beli 5 BeAT Baru – Tanpa seremoni, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan penyegaran model salah satu motor skutik mereka, Honda Forza 250. Model ini hadir dengan ubahan yang cukup signifikan pada beberapa aspeknya.

Sebelumnya, peluang hadirnya versi terbaru Forza di Indonesia sudah teridentifikasi dengan munculnya paten desain skutik gambot itu di laman resmi bursamoge.web.id .

Forza anyar ini juga sebenarnya sudah diperkenalkan pertama kali di Jepang pada Desember tahun lalu. Bila diamati, ubahannya termasuk penyegaran alias facelift. Perbedaan paling terlihat meliputi bagian depan, samping, dan buritannya.

Pertama, lampu depan kini desainnya terpisah, sementara untuk garis-garis desain bagian samping juga lebih ramping dan sederhana, minim lekukan tajam. Desain lampu belakang juga diperbarui dan semakin terlihat atraktif. Semuanya dibekali dengan teknologi LED.

Sentuhan ubahan juga terjadi pada area meter cluster, masih mengandalkan kombinasi layar digital dan analog, hanya saja tampilannya kian modern dan mewah. Menampilkan informasi, indikator Honda Selectable Torque Control (HSTC) indikator perawatan, trip meter, indikator konsumsi bahan bakar, kecepatan, dan RPM.

“Sebagai ikon prestisius kami ingin memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap sepeda motor dari kelas tertinggi skutik besar Honda,” urai Direktur Pemasaran AHM, Octavianus Dwi dalam keterangan resminya.

Menyoal kelengkapan, Forza masih mempertahankan fitur HSTC yang berguna mencegah terjadinya ban mengalami selip atau tergelincir. Kemudian windshield yang bisa diatur elektris, hingga dermaga pengisian daya listrik berjenis USB C.

Baca juga: Januari-Mei 2023, 2,7 Juta Unit Motor Baru Terjual di Indonesia

Untuk sumber tenaga dipercayakan mesin 250 cc SOHC berpendingin cairan dan juga sudah menggunakan teknologi ESP+ itu mampu mengeluarkan tenaga 22,6 dk pada 7.750 rpm dan torsi 24 Nm di 6.250 rpm. Selanjutnya, tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi CVT.

Fitur lainnya, ada sistem pengereman dengan anti-lock braking system (ABS), bagasi besar yang bisa tampung dua helm, smartkey system lengkap dengan anti theft system dan alarm. Serta lampu hazard untuk situasi darurat.

Empat warna baru ditawarkan untuk Forza 250, meliputi Candy Syrah Wine Red, Matte Gunpowder Black Metallic, Pearl Glittering Blue, dan Pearl Smoky Gray. Pabrikan membanderolnya dengan harga on the road (OTR) Rp 90,3 juta yang setara 5 unit Honda BeAT. Dulu saat meluncur pertama kali pada 2018 harganya masih Rp 70 jutaan.

Honda Forza 250 Dapat Penyegaran, Harganya Bisa Beli 5 BeAT Baru

Posted on

Honda Forza 250 Dapat Penyegaran, Harganya Bisa Beli 5 BeAT Baru – Tanpa seremoni, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan penyegaran model salah satu motor skutik mereka, Honda Forza 250. Model ini hadir dengan ubahan yang cukup signifikan pada beberapa aspeknya.

Sebelumnya, peluang hadirnya versi terbaru Forza di Indonesia sudah teridentifikasi dengan munculnya paten desain skutik gambot itu di laman resmi bursamoge Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Forza anyar ini juga sebenarnya sudah diperkenalkan pertama kali di Jepang pada Desember tahun lalu. Bila diamati, ubahannya termasuk penyegaran alias facelift. Perbedaan paling terlihat meliputi bagian depan, samping, dan buritannya.

Pertama, lampu depan kini desainnya terpisah, sementara untuk garis-garis desain bagian samping juga lebih ramping dan sederhana, minim lekukan tajam. Desain lampu belakang juga diperbarui dan semakin terlihat atraktif. Semuanya dibekali dengan teknologi LED.

Sentuhan ubahan juga terjadi pada area meter cluster, masih mengandalkan kombinasi layar digital dan analog, hanya saja tampilannya kian modern dan mewah. Menampilkan informasi, indikator Honda Selectable Torque Control (HSTC) indikator perawatan, trip meter, indikator konsumsi bahan bakar, kecepatan, dan RPM.

“Sebagai ikon prestisius kami ingin memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap sepeda motor dari kelas tertinggi skutik besar Honda,” urai Direktur Pemasaran AHM, Octavianus Dwi dalam keterangan resminya.

Menyoal kelengkapan, Forza masih mempertahankan fitur HSTC yang berguna mencegah terjadinya ban mengalami selip atau tergelincir. Kemudian windshield yang bisa diatur elektris, hingga dermaga pengisian daya listrik berjenis USB C.

Untuk sumber tenaga dipercayakan mesin 250 cc SOHC berpendingin cairan dan juga sudah menggunakan teknologi ESP+ itu mampu mengeluarkan tenaga 22,6 dk pada 7.750 rpm dan torsi 24 Nm di 6.250 rpm. Selanjutnya, tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi CVT.

Baca juga: Motor Listrik Pacific Whizz; Suzuki Jimny Rhino Edition

Fitur lainnya, ada sistem pengereman dengan anti-lock braking system (ABS), bagasi besar yang bisa tampung dua helm, smartkey system lengkap dengan anti theft system dan alarm. Serta lampu hazard untuk situasi darurat.

Empat warna baru ditawarkan untuk Forza 250, meliputi Candy Syrah Wine Red, Matte Gunpowder Black Metallic, Pearl Glittering Blue, dan Pearl Smoky Gray. Pabrikan membanderolnya dengan harga on the road (OTR) Rp 90,3 juta yang setara 5 unit Honda BeAT. Dulu saat meluncur pertama kali pada 2018 harganya masih Rp 70 jutaan.

AHM Kasih Gratis Honda Scoopy Limited Edition, Begini Caranya

Posted on

AHM Kasih Gratis Honda Scoopy Limited Edition, Begini Caranya – Euforia laga sepak bola Indonesia vs Argentina yang dihelat beberapa waktu lalu nampaknya belum pudar, PT Astra Honda Motor (AHM) turut merayakannya dengan menghadirkan edisi terbatas untuk salah satu motor skutik mereka, Honda Scoopy.

“Saatnya war! Honda Scoopy Limited Edition, gratis!,” bunyi unggahan akun resmi Instagram AHM (@welovehonda), Rabu (21/6).

Melalui unggahan video pendek, kita bisa melihat sekilas tampilan Scoopy yang sudah lengkap dengan pernak-pernik sepak bola tersebut. Selebihnya, tidak ada perbedaan berarti pada desain eksteriornya.

Skutik tersebut dibalut dengan skema warna yang mencerminkan kedua negara. Pada bagian depan, perpaduan warna putih dan biru langit menyerupai jersey timnas Argentina. Sebelah kiri depan, ada lencana timnas yang berjuluk ‘Los Albicelestes’ itu.

Kemudian pada bagian tengah hingga ke belakang, unsur timnas Indonesia lebih terlihat dengan corak warna merah dan siluet burung Garuda. Plus, penambahan tulisan ‘Scoopy Garuda’ dan ada juga simbol INAXARG yang berarti Indonesia versus Argentina.

Detail lainnya, penggunaan warna putih begitu dominan pada bodi Scoopy yang satu ini. Mulai dari bagian dasbor, jok, hingga behel bagian belakangnya. Bagian kaki-kaki mendapat sentuhan warna bronze dan bagian deknya pakai aksesori resmi pabrikan.

Karena berstatus sayembara, AHM tidak menjual Scoopy edisi terbatas tersebut. Periode kompetisi bursamoge.web.id untuk mendapatkannya berlangsung dari 21-26 Juni 2023.

Spesifikasi Honda Scoopy

Baca juga: Modifikasi Sembarangan Spakbor Motor, Denda Ratusan Ribu Menanti

Mari asumsikan edisi terbatas tersebut hanya mengandalkan permainan warna dan eksteriornya. Sementara spesifikasi teknisnya tidak berubah sama sekali.

Motor bergaya klasik modern itu mengemas mesin 109,5 cc SOHC dua katup dengan tenaga 8,8 dk pada 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm di 5.500 rpm berteknologi eSP.

Untuk fiturnya, varian tertinggi sudah dilengkapi dengan smart keyless, lampu utama LED, laci penyimpanan dengan penutup lengkap dengan dermaga USB untuk mengisi daya perangkat, serta sistem rem combi brake system (CBS).

Jelajah Ranah Minang, Segini Konsumsi BBM Yamaha XMAX

Posted on

Jelajah Ranah Minang, Segini Konsumsi BBM Yamaha XMAX – Seolah belum cukup, kami dipertemukan kembali dengan Yamaha XMAX terbaru. Agendanya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjajal motor skutik ini, lagi, dan kali ini area pengujiannya berbeda.

Ya, ini bukan pertama kalinya kami mencoba langsung motor skutik gambot tersebut.

Sebelumnya, impresi awal soal XMAX teranyar ini sudah pernah kami ulas saat di Bali beberapa waktu yang lalu.

Langsung saja, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) membawa kami ke Padang, Sumatera Barat. Etape perjalanan bursamoge berawal dari Ibu Kota Padang ke Lembah Harau sebagai destinasi akhir.

Normalnya, perjalanan menuju Lembah Harau hanya memakan waktu tiga jam lebih berdasarkan estimasi peta digital, jaraknya pun tak sampai 100 kilometer. Hanya saja, karena kami sempat mampir ke Danau Singkarak, total perjalanannya ikut bertambah.

Untuk memberi gambaran kepada Anda, tes kali ini lebih banyak berfokus pada performa XMAX selama menelusuri jalan menanjak serta berbelok-belok. Maklum, ini karena kondisi geografis dataran Minang yang berbukit-bukit.

Ergonomi Yamaha XMAX yang mendukung

Sama seperti waktu di Bali, ergonomi maxi scooter ini jadi salah satu poin yang kami sukai pada XMAX. Kendati punya dimensi cukup gambot, tidak sulit untuk menemukan posisi duduk yang nyaman ketika sedang dikendarai.

Semua dapat dijangkau dengan baik, mulai dari kemudi, posisi duduk yang bisa mentok pada pad sandaran tengah jok, hingga desain dek yang fleksibel membuat posisi kaki bisa rebah atau tegak. Aspek ini yang membantu kami melewati berbagai medan jalan dengan ideal.

Posisi duduk itu dikombinasikan dengan kemampuan mesin yang menurut kami oke punya. Bermodal enjin 249,8 cc, di atas kertas sanggup menghasilkan tenaga sebesar 22,5 dk pada 7.000 rpm dan torsi 24,3 Nm di 5.500 rpm, hampir tak ada isu berarti soal performanya termasuk pada jalanan menanjak.

Sitinjau Lauik jadi menu utama di antara beberapa jalan menanjak yang kami lalui. Selain terkenal, tempat ini memang terbilang ekstrem untuk sebuah belokkan. Tapi lagi-lagi, motor yang kami pakai tak perlu bersusah payah untuk merangkak, kendati punya sudut kemiringan yang lumayan curam.

Pun dengan manuver berbeloknya, skutik yang punya dimensi panjang 2.180 mm, lebar 795 mm, dan tinggi 2.180 mm ini ternyata tetap asyik diajak bermanuver. Bahkan, terbilang tidak susah buat berbelok dengan gaya miring hampir rebah saat memasuki tikungan tajam.

Sistem pengeremannya juga mumpuni, dua buah cakram pada bagian depan dan belakang sukses mengawal XMAX ketika sedang deselerasi. Belum lagi, fitur ABS dan traction control yang sigap mencegah motor alami selip saat melintas pada permukaan jalan yang licin.

Konsumsi BBM

Kami sempat menduga, jalan dilewati yang lebih menantang dari apa yang pernah kami lalui saat di Bali dapat membuat hasil konsumsi BBM-nya jauh berbeda signifikan. Ternyata, tidak begitu demikian.

Pada layar multi-information display (MID), yang merupakan salah satu aspek pembaruan lainnya pada XMAX baru, setiap liter bensinnya motor ini berhasil mencatatkan jarak tempuh rata-rata sejauh 32,5 kilometer. Sementara total jarak yang dilalui adalah 164,5 kilometer.

Tak jauh berbeda dari yang pernah kami dapatkan saat jalan-jalan di Bali, yang mana untuk satu liter bensin dapat menyelesaikan jarak 33,8 kilometer dengan total jarak lebih kurang 154 kilometer.

Baca juga: Tips Parkir Motor dengan Baik dan Aman

Angka ini didapat dengan gaya berkendara yang beragam, sesekali santai dan tak jarang pula tancap gas acap kali bertemu dengan jalan lurus nan panjang atau menanjak sekalipun.

Tentunya untuk mengetahui hasil yang lebih akurat, tetap diperlukan metode seperti full to full.

Wujud Baru Suzuki Let’s, Pesaing Scoopy yang Harganya Rp 19 Jutaan

Posted on

Wujud Baru Suzuki Let’s, Pesaing Scoopy yang Harganya Rp 19 Jutaan – Siapa yang masih ingat dengan Suzuki Let’s? Motor matik itu dulu hadir sebagai amunisi untuk melawan skutik lainnya seperti Honda Scoopy dan Yamaha Fino.

Perpaduan desain retro klasik modern sudah barang tentu jadi andalan, segmen matik yang saat itu memang tengah naik daun di Indonesia.

Pertama kali datang pada medio tahun 2012, kiprah Let’s sebenarnya tidak bisa dibilang lama. Pada tahun 2014, pabrikan harus mengakhiri penjualannya di dalam negeri.

Lama tak terlihat, baru-baru ini jenama yang berbasis di Hamamatsu itu merilis Let’s khusus untuk pasar Jepang. Kendati penggunaan namanya serupa, sebenarnya Let’s versi bursamoge JDM itu berbeda yang pernah ada di Indonesia.

Paling jelas adalah desainnya, konsep yang diusung mirip-mirip yakni retro modern. Hanya saja, Let’s yang satu ini terlihat lebih kurus dibandingkan dengan Let’s domestik yang bentuknya cenderung membulat.

Let’s terbaru juga tampil sederhana, tidak banyak permainan warna yang mencolok dan tanpa stiker grafis pada bodinya, melansir Autoby Japan.

Unsur klasik semakin kental berkat desain lampu utama yang bulat, senada dengan penggunaan dua spionnya. Komposisi ini konsisten dari bagian samping hingga ke belakangnya.

Dari segi fitur, tidak banyak yang bisa dibahas pada Let’s baru ini. Unsur sederhananya berbanding lurus dengan kelengkapan yang ditawarkan, misalnya rem depan dan belakang yang masih pakai tromol.

Baca juga: Mengintip Merpati Motor, Museum Otomotif Pribadi Terbesar di Yogyakarta

Kemudian bagian penerangan yang semuanya masih menggunakan bohlam halogen biasa atau anak kunci yang masih pakai shutter magnetic. Maklum, di Negeri Sakura motor ini memang difokuskan untuk kebutuhan harian saja.

Menyoal jantung mekanis, Let’s mengandalkan mesin berkapasitas 50 cc SOHC dengan keluaran tenaga 3,6 dk pada 8.500 rpm dan torsi 3,4 Nm di 7.000 rpm. Sistem pengabutnya sudah menggunakan injeksi dan tangki BBM punya ruang 4,8 liter.

 

Motor yang punya konsumsi BBM 60 kilometer per liter itu tersedia dengan pilihan warna glossy meliputi biru, beige, hitam, dan putih. Banderolnya mulai dari 178.200 Yen atau Rp 19 jutaan.

 

 

 

Zontes ZT 500, Skutik Moge Baru Pesaing Yamaha TMAX

Posted on

Zontes ZT 500, Skutik Moge Baru Pesaing Yamaha TMAX – Tren motor skutik berukuran gambot dengan mesin berkubikasi besar, belakangan jadi tren. Salah satu pabrikan China bernama Zontes tak mau kelewatan untuk masuk segmen ini dan mulai memproduksi Zontes ZT 500.

Dilansir Ride Apart, ZT 500 ditujukan untuk pasar global yang memiliki banyak pemain di kelas yang sama, seperti bursamoge Yamaha TMAX.

Dari beberapa potret yang ditampilkan, ZT 500 ini lebih mirip dengan motor konsep, ketimbang motor produksi masal. Paling jelas dari tampilan depannya yang meruncing minim lekukan tajam.

Motor ini dilabur dengan warna putih plus desain lampu depan yang samar dan menyatu dengan windshield yang cukup lebar. Hal ini mengingatkannya dengan desain kereta peluru China atau Jepang.

Lampunya sudah menggunakan teknologi LED, terbagi untuk lampu utama, sein, hingga lampu DRL. Ada aksen biru sebagai pemanis sekaligus menonjolkan kesan futuristiknya.

Bagian belakangnya juga tidak kalah menarik. Lampunya didesain memanjang pada bagian samping. Saat senja, aka nada garis merah menjalar hingga sisi samping belakang. Lampu sein sudah pakai model sequential.

ZT 500 punya beberapa aspek yang umum dijumpai pada motor sekelasnya. Selain bodi bongsor dan windshield jumbo, ia memiliki jok besar nan lebar, bagasi ekstra luas serta ruang penyimpanan melimpah, rem ABS, dan panel instrumen digital yang besar.

Baca juga: Suzuki Taiwan Bikin Skutik Retro Baru Lagi, Intip Spesifikasinya

Bicara soal dapur pacu, ZT 500 menggendong mesin berkapasitas 491 cc dengan keluaran tenaga 46 dk dan torsi 51,5 Nm. Buat yang mengharapkan kehalusan mesin seperti TMAX, ZT 500 ini sayangnya hanya punya 1-silinder. Top speed diklaim tembus 160 km/jam.

Di sektor kaki-kaki, ZT 500 punya ban depan dengan profil 120/70 serta ban belakang 160/60, keduanya sama-sama menggunakan velg berukuran 15-inci. Pada sistem penghenti laju, kedua roda sudah mengandalkan rem cakram.

Belum ada detail informasi lebih lanjut soal harga Zontes ZT 500. Tetapi, yang jelas model ini akan lebih dulu dipasarkan di China dan selanjutnya pada beberapa negara lainnya.

Suzuki Taiwan Bikin Skutik Retro Baru Lagi, Intip Spesifikasinya

Posted on

Suzuki Taiwan Bikin Skutik Retro Baru Lagi, Intip Spesifikasinya – Menyasar segmen entry level, Suzuki Sui 125 hadir dengan pendekatan yang berbeda. Paling jelas adalah bentuknya yang tidak biasa bila dibanding motor skutik sekelasnya.

Debut di Taiwan, Sui punya impresi yang cukup untuk mengernyitkan alis dan dahi setiap yang memandangnya pertama kali. Desain bursamoge mengkotak, begitu juga dengan lampu depan berukuran besar dan lampu seinnya pada bagian depan dan belakangnya.

Sui yang terdengar seperti kata ‘air’ dalam bahasa Mandarin dan juga merupakan akronim dari Suzuki Urban Icon itu, disebut terinspirasi dari mobil Kei Car di Jepang. Mengedepankan aspek kepraktisan dan ekonomis, mengutip Great Biker.

Tapi bukan itu saja yang jadi perhatian, bila diamati fascia-nya, terutama pada bagian rumah roda depan. Sui punya bentuk spakbor yang cukup besar dan menyatu dengan bodi. Artinya bila ban berbelok, maka spakbor tetap berada pada posisinya.

Lainnya sebenarnya tidak ada yang begitu istimewa, unsur mengkotak juga tetap berlanjut pada bagian samping hingga belakangnya. Sui tetap bisa tampil stand out tanpa berusaha menghadirkan desain yang ekstrem.

Karena tujuannya untuk membidik segmen low, tidak banyak kelengkapan yang ditawarkan dari Sui 125 ini. Lampu yang semuanya sudah LED mungkin jadi satu-satunya sentuhan modern pada motor ini.

Baca juga: Harga Rp 106,4 juta, Ini yang Bikin Royal Enfield Hunter 350 Cocok Untuk Harian

Sisanya, panel meter masih mengandalkan model analog, kunci kontak konvensional tanpa smart keyless dan semacamnya. Tapi bagusnya, ia masih menjanjikan ruang penyimpanan yang cukup luas dan besar, bagasinya bisa menelan sebuah helm.

Joknya terlihat lebar dan tebal, tingginya dari permukaan tanah juga cukup rendah yakni 750 mm, membuat Sui dapat dikendarai dengan berbagai macam postur tubuh orang-orang. Dek kakinya juga cukup lebar dan tinggi sehingga cocok untuk penggunaan harian.

Untuk urusan jantung pacu, motor ini mengemas mesin 124 cc dengan teknologi Suzuki Eco Performance (SEP) yang mampu menghasilkan tenaga 8,84 dk pada 7.000 rpm dan torsi 9,6 Nm di 6.000 rpm.

Di pasar Taiwan, Suzuki Sui 125 dijual dengan harga mulai 56.700 dolar Taiwan atau setara dengan Rp 27,6 juta, serta beberapa pilihan warna Sherbet Blue, Parmesan White, Sea Salt Grey, Gooseberry Black, dan Fondant Orange.

TVS Klaim Skutik Callisto Terjual Ribuan Unit di Indonesia

Posted on

TVS Klaim Skutik Callisto Terjual Ribuan Unit di Indonesia – Bicara peta persaingan motor skutik di Indonesia, saat ini mayoritas masih didominasi merek Jepang. Kendati demikian, produk serupa juga datang dari pemain asal India, seperti TVS Motor.

Meski secara produk tidak sepopuler merek Negeri Sakura, tapi TVS Indonesia memiliki cukup banyak produk bursamoge pada segmen tersebut.

TVS Dazz yang meluncur pada 2013 jadi awal sepak terjang motor skutik TVS di Tanah Air. Bahkan sepanjang tahun lalu, pabrikan meluncurkan dua produk baru sekaligus yakni Callisto dan Ntorq.

“(Penjualan) Calliston bagus, saat ini jadi volume maker kita. Kisarannya sudah tembus di atas 1.000-an unit atau 40 sampai 50 persenan dari penjualan,” buka Brand Manager TVS Motor Indonesia, Ryan Rahadian kepada kumparan.

Cerita lain untuk performa penjualan seperti Dazz atau Ntorq. Ryan menambahkan, meski tidak semoncer raihan Callisto, tetapi disebutnya masih ada peminatnya sendiri.

“Kalau untuk Dazz sih masih ratusan ya, soalnya kan dia entry level. Tetap ada pasarnya meski enggak besar,” imbuhnya.

Ryan menambahkan, untuk menggenjot penjualan produk matiknya, pihaknya akan mempersiapkan varian baru dari masing-masing produk yang sudah ada sepanjang tahun 2023 ini.

Baca juga: Moge Listrik Harley-Davidson Sepi Peminat

“Tahun ini kita sedang fokus siapkan produk baru dari yang sudah ada, nantinya berdasarkan dari yang sudah ada. Pokoknya varian yang lebih bagus,” terangnya.

Berikut daftar dan harga motor skutik TVS mengacu pada laman resmi mereka per Februari 2023, semua berstatus on the road (OTR) Jakarta.

  • TVS Dazz – Rp 14.600.000
  • TVS Dazz FI – Rp 14.950.000
  • TVS Ntorq 125 – Rp 20.200.000
  • TVS Ntorq XP – Rp 20.700.000
  • TVS Callisto – Rp 18.900.000 – Rp 19.700.000.

Alasan Motor Matik Terbaru Jarang Dilengkapi Engkol Mesin

Posted on

Alasan Motor Matik Terbaru Jarang Dilengkapi Engkol Mesin – Motor matik anyar kian berkembang dari aspek desain hingga fitur-fiturnya, termasuk soal penggunaan engkol mesin yang jamak ditemui beberapa waktu lalu.

Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa pabrikan mulai menanggalkan bursamoge komponen yang dioperasikan menggunakan kaki tersebut.

After Sales Service Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Suma Adnyana mengatakan, perkembangan teknologi dan kebutuhan kepraktisan menjadi alasannya.

“Ini lebih soal teknologi yang berkembang ya, beberapa motor kami sudah menerapkan teknologi dari motor-motor canggih sebelumnya,” buka Suma ketika dihubungi kumparan (24/1).

Ia menambahkan, setidaknya ada beberapa hal yang membuat motor skutik kekinian sudah tak lagi dilengkapi dengan engkol. Selain daripada survei konsumen yang menginginkan motor yang praktis digunakan.

“Pertama itu ada teknologi dekompresi mesin untuk menurunkan tekanan mesin motor biar lebih mudah dinyalakan. Kemudian juga kita ada teknologi smart motor generator seperti di Fazzio atau Filano, ya,” pungkas Suma.

Baca juga: Harga Motor C70 Bekas dan Spesifikasinya

Penggunaan teknologi tersebut, lanjut Suma, membuat proses menyalakan mesin jadi lebih efisien. Sehingga bisa hanya mengandalkan dari aki saja, makanya motor yang tanpa dilengkapi engkol biasanya diberi fitur penunjuk tegangan arus aki.

“Kemudian dari aspek perawatan jadi lebih murah, soalnya konsumen tidak perlu lagi memikirkan biaya komponen engkol dan komponen penghubung lainnya. Ya, jadi mirip kayak punya mobil,” tukasnya.

Selain itu, hilangnya mekanisme engkol juga membuat mesin motor matik memiliki konstruksi yang kian ringkas dan lebih sederhana.