Penjualan Harley Mulai Lesu
Bursa Motor Gede
Penjualan Harley Davidson Jakarta Penjualan Harley Mulai Lesu seiring makin berakhirnya tahun 2015. Penyebabnya merupakan pajak barang glamor (PPnBM) yg melejit.
Hal itu dingkapkan sang Djonnie Rahmat, Direktur PT Mabua Motor selaku pemegang merek Harley Davidson pada Indonesia. Menurutnya, dampak PPnBM yg tinggi, harga moge Harley pada bursa motor Tanah Air melejit hingga 100 persen.
“Harley Davidson harga menurun sebab harga jual sepeda motor kami sangat tinggi. Kenapa sangat tinggi? sebab pajak yang wajib dibayar di Indonesia buat barang glamor sangat tinggi,” celoteh Djonnie mirip dilansir laman Okezone, Selasa (3/11/2015).
Dia menjelasakan, di awal 2015 moge Harley rata-homogen dibanderol antara Rp500 juta-Rp600 juta. akan tetapi, selesainya pemerintah melakukan revisi PPnBM, harga moge dari Amerika serikat itu melambung pada kisaran Rp900 juta-Rp1,1 miliar atau setara mobil glamor BMW serta Mercedes Benz.
“Secinta-cintanya orang pada Harley, tapi jika harga mahal absolut akan berpikir ulang untuk membelinya,” imbuhnya.
Rontoknya Penjualan Harley
akibat rontoknya jual Harley Davidson di bursa motor Tanah Air, Mabua bahkan sempat dikabarkan berhenti sebagai agen pemegang merek serta berubah menjadi importir awam. tapi hal itu eksklusif dibantah oleh Djonnie.
“Tidak terdapat liputan itu, Mabua tetap menjadi pemegang Harley Davidson Club Indonesia,” jelas Djonnie sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman dtk.
tapi Djonnie membenarkan Bila Mabua tengah melakukan efisiensi. galat satunya ialah ditutupnya seluruh diler Harley Davidson di Blok M ke Pondok Pinang, Jakarta.
menurut penelusuran Solopos.com, Kamis (21/10/2021), beberapa uji coba atas moge listrik ini sangat tidak selaras menggunakan Harley biasa. bunyi hening hanya desingan mengiringi laju kencang dalam aneka macam ujicoba moge listrik tersebut. Itulah yang terlihat mencolok.
sepertinya kesan ini sebagai faktor pendorong LiveWire bakal mengusung benderanya sendiri walau tetap memanfaatkan bendera HD. tetapi operasi produksi moge listrik ini bakal berada pada bawah bendera LiveWire One, mulai tahun depan.
Dampak Motor Gede Listrik
Tetapi apapun benderanya, melalui riset dan penelitian yg panjang, HD sudah turut menyongsong masa depan tunggangan lsitrik. yuk kita simak keunggulan LiveWire.
Selain pada bursa motor Indonesia, lesunya penjualan moge Harley jua dialami pada negara Sumbernya. Sepanjang Januari-September 2015, Harley hanya bisa menjual 72.128 unit atau turun 73.217 unit asal periode yang sama tahun lalu.
Imbasnya, mirip dilansir halaman Motorcycle, galat satu orisinil pabrik moge tertua di dunia itu memecat 250 orang pekerjanya serta memperlihatkan program purna tugas dini kepada pekerja lainnya.